Naskah
drama merupakan karangan yang berisi cerita atau lakon. Biasanya dalam naskah tersebut
memuat nama-nama tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan, hingga keadaan
panggung yang diperlukan.
Contoh
Naskah Drama Cerita Rakyat Pendek
Judul : “Perseteruan Bawang Merah dan Bawang Putih”
Tema : “Persaudaraan dan keserakahan”
Watak Karakter :
1.
Bawang
merah : emosional, iri, dan tidak ingin ada
yang melebihnya.
2.
Bawang putih:
sabar, apa adanya, dan realistis.
Plot tempat: Di rumah Bawang Merah dan Bawang Putih.
Suatu
hari hiduplah keluarga bahagia nan harmonis. Mereka memiliki satu putri yang cantik
bernama bawang putih. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Suatu hari ibu
bawang putih sakit dan akhirnya meninggal.
Setelah
itu, bawang putih hanya hidup dan tinggal bersama ayahnya. Seiring berjalannya
waktu, bertemulah ayah bawang putih dengan seorang wanita janda. Ia jatuh cinta
dan ingin menikahinya. Wanita tersebut juga memiliki 1 anak perempuan yang
bernama bawang merah.
Dari
sinilah hidup bawang putih berubah drastis. Sehari-hari semua pekerjaan rumah
dilakukan oleh bawang putih.
Bawang
merah: bawang putih, cepat pergi ke sungai cuci
semua bajuku. Aku ingin memakai gaun yang itu! (kata bawang merah sambil
menunjuk gaun warna merah muda)
Bawang
putih: baik kakak
Sesampainya
di sungai arus sangat besar. Saat sedang mencuci tanpa sadar gaun bawang merah
hanyut mengikuti arus.
Bawang
putih: bagaimana ini, apa yang harus aku
katakan pada kakak.
Setelah
lama berpikir akhirnya dia pulang dan mengatakan pada kakanya.
Bawang
putih: kakak maafkan aku, gaunmu terhanyut
arus. Tadi arus sungai sangat besar.
Bawang
merah: Apa!! Aku tidak mau tahu, aku ingin
memakai gaun itu. Pokoknya kamu cari gaun itu sampai ketemu atau aku akan
melapor pada ibu.
Bawang
putih: Tapi ini sudah hampir malam kakak.
Bawang
merah: Aku tidak mau tahu, itu semua karena
ulahmu.
Akhirnya
bawang putih kembali lagi ke sungai dan mencari gaun tersebut. Tak terasa hari
sudah malam. Ia melihat gubuk di tengah hutan dan menghampirinya.
Bawang
putih: tok tok tok
Nenek:
Ada apa anak?
Bawang
putih: Nenek, bisakah aku menginap di sini
untuk malam ini. Aku tidak bisa melihat jalan untuk pulang.
Nenek:
Baiklah, ayo masuk.
Nenek
terkagum-kagum dengan sifat sopan dan baiknya bawang putih. Apalagi saat ia
tahu ternyata bawang putih diperdaya oleh saudaranya.
Keesokan
harinya..
Nenek:
Nak bawalah pulang ini, pilih mana yang kamu mau (nenek menyodorkan buah melon dengan
dua ukuran berbeda)
Bawang
putih: terima kasih nenek, aku akan mengambil
ini saja. (bawang putih mengambil melon dengan ukuran kecil).
Pulanglah
bawang putih dengan membawa pemberian si nenek. Sesampainya di rumah, bawang
putih sudah ditunggu oleh bawang merah dan ibu tirinya.
Ibu
tiri: ke mana saja kamu kelayapan sampai tidak
tidur di rumah?
Bawang
putih: Aku mencari gaun milik bawang merah,
ibu.
Ibu
tiri: bagaimana, apa sudah ketemu gaun itu?
Apa itu yang kamu bawa? Sini berikan pada ibu!
Bawang
putih: tidak ibu, aku rasa arus sungai sudah
membawanya jauh. Buah melon ini pemberian nenek di hutan, ibu.
Bawang
merah: sini biarkan kami yang makan. Sana, kamu
pergi cuci piring itu. (kata bawang merah sambil merebut melon dan mendorong
bawang putih)
Bawang
merah: Ibu, ayo kita makan buah ini.
Keduanya kemudian membelah melon tersebut. Tapi saat
dibelah bukannya berbentuk buah seperti biasanya, buah melon tersebut malah penuh
dengan perhiasan emas. Bawang merah dan ibunya kaget dan sangat senang.
Keesokan
harinya..
Ibu
tiri: bawang putih, di mana rumah nenek yang
memberimu buah ini?
Bawang
putih: di hutan dekat ujung sungai ibu.
Lalu
tanpa mendengarkan lebih panjang. Ibu tiri dan bawang merah pergi menuju ke
rumah tersebut. Sesampainya di sana ini menemui nenek itu.
Ibu
tiri: nenek, aku adalah ibu bawang putih. Aku
kemari untuk meminta melon lagi kepadamu, bawang putih sangat menyukainya.
Bawang
merah: benar nenek, bahkan kami hanya makan
sedikit.
Nenek hanya tersenyum simpul dan memberikan melon
dengan ukuran lebih besar kepada mereka. Bawang merah dan ibunya sangat senang
karena buah melon yang didapat lebih besar dan mengira jumlah perhiasan akan
lebih banyak.
Bawang
merah: Tuh kan ibu milik kita lebih besar.
Memang kita lebih beruntung dari bawang putih.
Ibu
: kau benar anakku.
Sesampai
di rumah mereka langsung mengambil pisau dan membelah melon tersebut. Namun,
tanpa disangka isinya bukan perhiasan, melainkan banyak ular yang berbisa. Ibu
yang kaget melemparnya dan berteriak.
Demikianlah contoh naskah drama cerita rakyat yang mungkin bisa jadi referensi kamu untuk melakukan pentas seni. Jangan lupa share pada teman yang membutuhkan informasi ini. Semoga bermanfaat!