Naskah Drama Legenda Ande-ande Lumut


Jangan lupa jika ingin copy-paste selalu cantumkan sumber, dan berikan komentar nama & tujuan copy-paste untuk apa ya kawan-kawan... Terimakasih ya :)

[CERITA/NASKAH INI HANYA FIKTIF BELAKA, HANYA UNTUK KEPERLUAN DRAMA]

Penulis Naskah : Tim Bacamalam 2022
Referensi : Berbagai sumber & asumsi penulis

"LEGENDA ANDE-ANDE LUMUT"

TOKOH UTAMA

Tokoh 1
Nama : Pangeran; (versi 1) Panji Asmorobangun. (versi 2) Kusumayuda
Usia : 27 Tahun
Karakter : Baik hati, bijaksana, pemberani, sopan, santun, kharismatik, cerdas
Rupa : Tampan ; Kulit sawo matang, wajah segi tiga, berkumis, hidung mancung versi Jawa
Tinggi Badan : 184 cm 
Kedudukan : Pangeran Kerajaan Jenggala (versi 1) anak Raja Jayengnegara (versi 2) anak Lembu Amiluhur
Penyamaran : Ande-ande Lumut 

Tokoh 2
Nama : Putri; (versi 1) Dewi Candra Kirana. (versi 2) Dewi Sekartaji
Usia : 24 Tahun
Karakter : Baik hati, lembut, sopan, santun, rajin, bijaksana, cerdas
Rupa : Cantik & manis ; Kulit kuning langsat, wajah oval, hidung mancung versi India
Tinggi Badan : 168 cm
Kedudukan : Putri Kerajaan Kediri (versi 1) anak Raja Jayengrana (versi 2) anak Lembu Ireng
Penyamaran : Klenting Kuning (Anak angkat bungsu Nyai Intan)

Tokoh 3
Nama Mbok Rondho
Usia 72 Tahun
Karakter Baik hati, lembut
Rupa Standar ; Kulit sawo matang, wajah bulat, hidung pesek versi jawa
Tinggi Badan : 156 cm
Status : Janda memiliki 1 anak laki-laki
Pekerjaan : Petani

Tokoh 4
Nama : Nyai Intan
Usia : 58 Tahun
Karakter : Baik hati dan Tegas
Rupa : Cantik ; Kulit sawo matang, wajah oval, hidung mancung versi jawa
Tinggi Badan : 164 cm
Status : Janda anak 3
Pekerjaan : Penjual pakaian

Tokoh 5
Nama : Klenting Abang (Merah) 
Usia : 28 Tahun
Karakter : Egois, arogan, keras, percaya diri
Rupa : Cantik ; Kulit kuning langsat, wajah oval, hidung jambu versi Jawa
Tinggi Badan : 165 cm
Status : Anak Pertama Nyai Intan

Tokoh 6
Nama Klenting Ijo  
Usia : 26 Tahun
Karakter Pemalu, penurut, bermuka dua
Rupa : Cantik ; Kulit kuning langsat, wajah oval, hidung mancung versi Jawa
Tinggi Badan : 167 cm
Status : Anak Kedua Nyai Intan

Tokoh 7
Nama Klenting Ungu  
Usia : 25 Tahun
Karakter Keras, sensitif, keras kepala
Rupa Cantik ; Kulit kuning langsat, wajah oval, hidung jambu versi Jawa
Tinggi Badan : 163 cm
Status : Anak Ketiga Nyai Intan

Tokoh 8
Nama Yuyu Kangkang (Jin/Roh jahat) 
Usia : 3000 Tahun
Karakter : Penuh tipu muslihat
Rupa : Menjelma menjadi Kepiting hitam raksasa
Tinggi Badan : 200 cm
Status : Penunggu Sungai Dadapan

TOKOH PENDUKUNG

Tokoh 1
Nama Raja Jayengnegara
Usia : 67 Tahun
Karakter : Tegas, Kharismatik, Bijaksana
Rupa : Tampan ; Kulit sawo matang, berkumis, wajah oval, hidung mancung versi Jawa
Tinggi Badan : 178 cm
Kedudukan : Raja Kerajaan Jenggala

Tokoh 2
Nama : Raja Jayengrana
Usia : 59 Tahun
Karakter : Tegas, Kharismatik, Bijaksana
Rupa : Tampan ; Kulit sawo matang, wajah segitiga, hidung mancung versi India
Tinggi Badan : 170 cm
Kedudukan : Raja Kerajaan Kediri

Tokoh 3
Nama Armana
Usia : 44 Tahun
Karakter : Loyal
Rupa : Standar ; Kulit sawo matang, wajah bulat, hidung jambu versi India
Tinggi Badan : 175 cm
Kedudukan : Kepala Pengawal Kerajaan Jenggala 

SINOPSIS

    Suatu saat ketika Kerajaan Kahuripan dengan Raja Airlangga, sebelum Raja Airlangga meninggal terjadi perselisihan di kalangan rakyat, untuk menghindari perselisihan yang berkepanjangan dan mencegah peperangan dan pertumpahan darah, Kerajaan Kahuripan dibagi menjadi 2 kerajaan, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri, 

    Seiring berjalannya waktu takhta kerajaan terus bergulir ke generasi yang baru, Wasiat Raja Airlangga yang telah meninggal, berisi tentang penyatuan kembali 2 kerajaan Jenggala & kerajaan Kediri. wasiat itu telah disetujui masing-masing kerajaan dengan wujud sebuah perjodohan antara Pangeran Jenggala Panji Asmorobangun dan Putri Kediri Dewi Candra Kirana.

    Perjodohan itu tidak berjalan mulus, telah terdengar kabar rencana penculikan dan pembunuhan sang Putri karena ada sebagian rakyat Kerajaan Jenggala yang tidak setuju kedua kerajaan itu bersatu. Putri Candra Kirana berinisiatif untuk mengasingkan diri keluar dari lingkungan Kraton kerajaan atas persetujuan dari Ayahnya Raja Kediri Jayenggrana untuk menghindari mata-mata di lingkungan kerajaan. Putri Candra Kirana pergi ke pelosok desa di wilayah kerajaan Jenggala, agar tidak diketahui rakyat Jenggala, Putri menyamar menjadi pengelana untuk memastikan apa yang terjadi dengan sebagian rakyat Jenggala yang tidak setuju dengan penyatuan kedua kerajaan.

    Pada suatu hari Putri ingin membeli pakaian baru, karena Putri menghindari keramaian untuk memperkecil risiko terbongkarnya penyamaran, Putri tidak pergi ke pasar dan memilih menunggu penjual pakaian yang lewat jalan menuju ke pasar, di jalan akhirnya ia bertemu dengan pejual pakaian yang sedang membawa dagangannya dengan sebuah gerobak kuda, Putri pun memilih pakaian yang ia cari dan bertanya-tanya dengan penjual pakaian itu. penjual pakaian itu bernama Nyai Intan.

    Nyai Intan bercerita ia memiliki 3 anak, yaitu Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu, Nyai Intan juga bercerita di usianya yang telah senja, ia merasa lelah bekerja namun ketiga anaknya tidak pernah membantu pekerjaannya, dengan kecerdasan Putri Candra Kirana, putri langsung memohon untuk menjadikannya anak angkat. Karena kasian kepada seorang pengelana wanita, Nyai Intan menyetujinya dengan memberikan syarat untuk membantu pekerjaannya dan memberikan Putri sebuah nama yaitu Klenting Kuning, sesuai dengan selendang warna kuning yang telah dipilih Putri Candra Kirana. 

    Kerajaan Jenggala mendapatkan pesan rahasia dari Raja Kediri bahwa Putri telah pergi dari Keraton Kediri, Pangeran Panji yang telah mengetahui pesan rahasia itu, ia menyusun pasukan pencarian dalang/otak rencana pembunuhan Putri, Pangeran Panji dengan Ayahnya Raja Jenggala beserta dengan Patih kerajaan membuat rencana penyamaran untuk Pangeran Panji mencari Putri Candra Kirana. 

    Di rumah Nyai Intan, Klenting Kuning bertemu dengan anak-anak Nyai Intan dan memperkenalkan diri, pada saat itu juga Klenting Kuning langsung mengerjakan pekerjaan rumah yang telah menumpuk, sesekali Klenting Kuning keluar rumah dan mendengarkan percakapan warga. hampir setiap hari Klenting Kuning melakukan itu untuk mengumpulkan informasi.

    Pangeran Panji pergi dari Keraton Kerajaan Jenggala menuju salah satu desa yang bernama desa Dadapan di wilayah kerajaan Jenggala, di desa itu Pangeran bertemu dengan Mbok Rondho dan putranya, Pangeran memperkenalkan diri sebagai Ande-ande Lumut dan meminta Mbok Rondho dan putranya untuk menjaga rahasia penyamaran dan identitas aslinya agar berita pencarian Putri tidak terdengar rakyat Jenggala.

    Beberapa minggu kemudian setelah Ande-ande Lumut menginap di rumah Mbok Rondho dan berusaha mencari Putri, namun tidak pernah membuahkan hasil. akhirnya Ande-ande Lumut memiliki ide dan meminta tolong Mbok Rondho dan Putranya untuk mengumumkan bahwa dirinya sedang mencari calon istri, keesokan harinya Mbok Rondho dan Putranya menyebar informasi di pasar desa Dadapan. Informasi itupun langsung menyebar ke desa-desa lain dengan cepat karena mengetahui jika Ande-ande Lumut sangat tampan dan rupawan.

    Keadaan pasar ramai dengan berita pencarian calon istri Ande-ande Lumut, Nyai Intan bergegas pulang memberi kabar anak-anaknya untuk ikut mencalonkan diri dan bertemu Ande-ande Lumut, karena sehari-hari pekerjaan rumah sangat banyak, Klenting Kuning mengurungkan niatnya untuk mengikuti pencalonan itu,

    Dari Desa rumah Nyai Intan tinggal menuju Desa Dadapan diharuskan melewati sungai deras dan sangat dalam. sebelumnya Ande-ande Lumut datang ke sungai tersebut dan menghancurkan jembatan penyebrangan dan bertemu dengan Yuyu Kangkang yang telah menyadari jika Ande-ande Lumut adalah seorang pangeran yang ditakutinya, Ande-ande Lumut memerintahkan supaya Yuyu Kangkang membantu menyebrangkan setiap gadis yang hendak mendatangi pencalonan dan meminta Yuyu Kangkang memberikan ujian kehormatan.

    Keesokan harinya Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu berdandan layaknya seorang putri, mereka berangkat menuju rumah Mbok Rondho di desa sebrang, sesampainya di sungai mereka melihat jembatan telah runtuh dan bertemu dengan Yuyu Kangkang, untuk menyebrang mereka diberi syarat bersedia dicium Yuyu Kangkang, mereka pun bersedia, sesampainya di tepi sungai, Yuyu Kangkang mencium pipi Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu. ketiga bersaudara itu telah sampai di rumah Mbok Rondho dan menemui Ande-ande Lumut, namun Ande-ande Lumut menolaknya setelah mengetahui mereka telah dicium oleh Yuyu Kangkang. 

    Mengetahui Klenting Kuning yang telah menyelesaikan pekerjaannya. Nyai Intan meminta Klenting Kuning segera menyusul ketiga saudaranya, sesampainya di sungai Klenting Kuning diberi syarat sama seperti ketiga saudaranya, Klenting Kuning pun setuju dan menaiki punggung Yuyu Kangkang untuk menyebrangi sungai, ditengah sungai Yuyu Kangkang merasakan hal yang aneh, punggungnya terasa panas dan bergegas mengantarkan Klenting Kuning ke tepi sungai, sesampainya di tepi sungai Yuyu Kangkang menyadari panas di punggungnya disebabkan oleh aura Klenting Kuning yang sebenarnya adalah energi suci seorang Putri, Klenting Kuning sebelumnya tahu jika Yuyu Kangkang adalah jelmaan dari roh jahat, Klenting Kuning dengan cerdasnya berpikir jika roh jahat akan terbakar jika terkena energi suci, Yuyu Kangkang membatalkan untuk mencium Klenting Kuning karena takut mulutnya terbakar, Yuyu Kangkang pun berlari dan masuk kedalam sungai untuk mendinginkan punggung yang telah terbakar dan meninggalkan Klenting Kuning. 

    Klenting Kuning telah sampai di Rumah Mbok Rondho, Klenting Kuning akhirnya bertemu dengan Ande-ande Lumut, masing-masing dari mereka telah menyadari jati dirinya, di rumah Mbok Rondho Klenting Kuning memberi tahu kepada Ande-ande Lumut jika sebenarnya di kalangan rakyat Jenggala yang tidak setuju penyatuan kerajaan dikarenakan tersebar rumor jika kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri bersatu, upeti akan menjadi semakin banyak dan kehidupan menderita. 

    Ande-ande Lumut pun bergegas menuju kerajaan, memberikan informasi kepada ayahnya Raja Jenggala tentang rumor yang tersebar di kalangan rakyatnya. Raja pun memberikan perintah kepada pasukannya untuk pergi ke desa-desa diseluruh kerajaan untuk menyampaikan bahwa rumor itu tidak benar.

     Klenting Kuning berpamitan kepada Nyai Intan dan memberitahu siapa dia sebenarnya, ketiga anaknya Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu pun merasa menyesal, jika selama itu mereka memperlakukan sang Putri dengan semena-mena. Putri Candra Kirana yang baik hati telah memakluminya, dan berpesan untuk membantu pekerjaan ibu mereka Nyai Intan. 

    Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri telah bersatu setelah pernikahan antara Pangeran Panji Asmorobangun dan Putri Candra Kirana. kerajaan itupun bersatu dengan nama Kerajaan Kadiri/Kediri.

(Fakta: Yang terdapat pada peninggalan prasasti-prasasti, Airlangga memecah kerajaan Panjalu karena anak-anaknya yang saling memperebutkan takhta, putranya Sri Samarawijaya dengan wilayah bagian barat bernama Panjalu berpusat di Daha, dan Putranya Mapanji Garasakan dengan wilayah bagian timur yang bernama Janggala dengan pusat pemerintahannya di Kahuripan)

ADEGAN 1
Judul : Perjodohan
Suasana : Tenang
Waktu : Pagi hari
Musik : Suara gamelan dan kicau burung
Tempat : Pendopo kerajaan Jenggala & Lapangan Keraton 

            Pagi hari di pendopo keraton Jenggala Raja Jayengnegara ingin berdiskusi dengan putranya Pangeran Panji Asmorobangun tentang penyatuan kerajaan Jenggala dengan kerajaan Kediri.

Raja Jayengnegara : Pengawal....
Armana : (Berjalan merunduk menuju kursi Raja). Baik Raja.. adakah yang bisa saya bantu?
Raja Jayengnegara : Apakah kamu tahu dimana putraku berada?
Armana : Pangeran sedang berada di lapangan bersama prajurit, wahai Rajaku
Raja Jayengnegara : Tolong panggilkan ya.. untuk bertemu saya sekarang..
Armana : Baik Raja, saya akan segera memanggil Pangeran. (wajah menghadap Raja, badan membungkuk bergerak mundur, berbalik arah menuju lapangan)

(Dilapangan) Suara obrolan prajurit 
Armana : Permisi Pangeran...
Pangeran : Iya Pak Armana, ada apakah gerangan?
Armana : Ayahanda Raja Jayengnegara meminta hamba memanggilkan Pangeran,
Pangeran : Baik, terimakasih Pak, saya akan segera kesana.
Armana : (sejenak menunggu Pangeran)
Pangeran : Ayo Pak.. (berjalan menuju pendopo)
Armana : Mari Pangeran .. (berjalan dibelakang Pangeran) 

(Di Pendopo)
Raja Jayengnegara :  (melihat kedatangan Pangeran).. Putraku.. apakah kamu sudah sarapan?
Pangeran : Belum Raja, 
Raja Jayengnegara :  Kemarilah, duduk, kita makan kudapan ini bersama, Ayah ingin membicarakan sesuatu kepadamu.. 
Pangeran : Dengan senang hati Raja, (mengangkat kursi kebelakang dengan lembut, dan mendudukinya) Hal apa yang ingin Raja bicarakan kepadaku?
Raja Jayengnegara : Minumlah teh hangat ini dan makanlah sesuatu dulu.. 
Pangeran : (meminum teh dan makan buah yang telah disediakan pelayan)
Raja Jayengnegara : Begini putraku, apakah kamu mengetahui Raja Airlangga pendahuluku?
Pangeran : Tentu Raja, saya mengetahuinya, beliau adalah leluhurku.
Raja Jayengnegara : Benar, beliau adalah leluhur kita. darah beliau mengalir di tubuh kita. Ayah telah lama melihat surat wasiat yang ditinggalkan beliau, yang berisi tentang perdamaian, penyatuan kembali kedua kerajaan Jenggala dengan kerajaan Kediri.
Pangeran : Apakah yang Raja inginkan setelah mengetahui wasiat itu?
Raja Jayengnegara : Ayah ingin menjodohkanmu dengan seorang Putri dari Kerajaan Kediri, bernama Dewi Candra Kirana.
Pangeran : melihat keadaan sekarang kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri sedang bertumbuh dan tidak ada perselisihan, apabila keputusan Raja menjodohkan saya dengan Sang Putri, saya bersedia. demi kemakmuran rakyat kita
Raja Jayengnegara : Saya sangat senang, putraku setuju dengan perjodohan ini, saya akan mengutus pengawal untuk menyampaikan pesan gembira ini kepada Raja Kediri Jayengrana.
Pangeran : Baik Raja, saya akan menunggu kabar baiknya. (Pangeran memanggil pengawal) Pak Armana..
Armana : Iya Pangeran,..
Pangeran : Tolong kirimkan orang kepercayaanmu untuk mengantarkan pesan Raja, sampaikan kepada Raja Jayengrana, Raja ingin menjodohkan saya denga Putri Candra Kirana sebagai perwujudan persatuan kerajaan Jenggala dengan kerajaan Kediri
Armana : Apakah benar kerajaan Kediri ingin bersatu dengan kerajaan kita?
Pangeran : Kita akan segera mengetahuinya setelah kita kirimkan pesan ini, dan menerima kembali balasan dari kerajaan Kediri, 
Armana : Baik Pangeran, saya akan siapkan orang untuk mengirimkan pesan ini.


ADEGAN 2
Judul : Pesan Perjodohan
Suasana : Tenang
Waktu : Sore hari
Musik : Suara angin dan suara ranting-ranting pohon
Tempat : Taman Keraton kerajaan Kediri  

    Beberapa hari kemudian pada sore hari di Taman Keraton Kerajaan Kediri, Putri Candra Kirana dengan ayahnya Raja Jayengrana sedang bersantai,

Raja Jayengrana : Ndhuk, Pagi tadi ayah mendapat pesan dari kerajaan Jenggala, Raja Jayengnegara menginginkan kerajaan kita bersatu, 
Putri Candra : Jika begitu, ini adalah kabar gembira bagi kita. mengingat pertumbuhan Jumlah rakyat kita semakin banyak, namun wilayah pertanian kita perlu dikembangkan, Kerajaan Jenggala memiliki wilayah pertanian yang luas namun rakyatnya belum mencukupi untuk mengolah lahan pertanian sebanyak itu. maka dengan bersatunya kerajaan kita, diharapkan rakyat kita semakin makmur.
Raja Jayengrana : Benar Ndhuk, kita akan saling menguntungkan satu sama lain, jika kerajaan berhasil disatukan kembali
Putri Candra : lalu langkah apa menuju penyatuan kerajaan ini?
Raja Jayengrana : dalam pesan yang ayah terima tadi pagi, selain penyatuan kerajaan, Raja Jayengnegara berniat menjodohkan putranya Pangeran Asmorobangun dengan dirimu... bagaimana pendapatmu ndhuk, setelah ayah pertimbangkan ayah menyetujui perjodohan ini, namun semua kembali kepadamu..
Putri Candra : Bagi saya mengikuti keinginan Raja, merupakan suatu kehormatan bagi saya sendiri. Jika ini jalan yang terbaik, saya bersedia dijodohkan dengan Pangeran Asmorobangun. 
Raja Jayengrana : Baik putriku, akan ayah sampaikan persetujuan kita kepada Raja Jayengnegara. apakah kamu ingin menyampaikan sesuatu kepada Pangeran? (Nada bercanda menggoda Putri)
Putri Candra : ah ayah.. tau saja apa yang aku inginkan (tersipu malu)
Raja Jayengrana : Putriku, sepertinya perjodohan ini akan membawa kebahagiaan untukmu.
Putri Candra : Semoga ayah juga bahagia putrinya mendapatkan jodoh seorang Pangeran 
Raja Jayengrana : Tentu putriku, kebahagiaanmu adalah kebahagiaan ayah..
Putri Candra : Ayah adalah Raja yang paling kucintai.
Raja Jayengrana : Terimakasih Putriku, kamu juga putriku yang cantik. akan kubuat dirimu bahagia

    Raja Jayengrana telah memberikan perintah kepada pelayan untuk mengirim pesan persetujuan penyatuan kerajaan dan perjodohan antara Putri Candra Kirana dengan Pangeran Panji Asmorobangun.

ADEGAN 3
Judul : Teror rencana Penculikan & Pembunuhan Putri Candra Kirana
Suasana : Menegangkan
Waktu : Malam hari
Musik : Suara angin dan suara ranting-ranting pohon
Tempat : Ruang Keluarga Keraton Kerajaan Kediri

    Beberapa hari kemudian setelah pesan diterima oleh Raja Jenggala Jayengnegara, kedua kerajaan akan menyusun rencana penentuan tanggal pernikahan. tiba-tiba Putri Candra Kirana mendapat kabar buruk dari pengawalnya, pengawalnya yang tidak sengaja mendengar percakapan gerombolan orang asing di pasar kerajaan Kediri tentang rencana penculikan dan pembunuhan Putri Candra Kirana, Putri langsung menemui ayahnya Raja Jayengrana di ruang keluarga keraton.

Putri Candra : Ayah! (dengan nada tinggi)
Raja Jayengrana : Ada apa putriku? kau terlihat tidak seperti biasanya.
Putri Candra : Maafkan aku ayah, nadaku terlalu tinggi, tidak pantas untuk seorang putri.
Raja Jayengrana : Tidak apa Nduk, coba pelan-pelan jelaskan kepada ayah..
Putri Candra : begini ayah, saya mendengar kabar buruk dari pengawal
Raja Jayengrana : kabar apakah itu?
Putri Candra : Pagi hari tadi, pengawal kita tidak sengaja mendengar orang asing di pasar.
Raja Jayengrana : mereka mendengarkan apa?
Putri Candra : mereka mendengar rencana penculikan dan pembunuhan diriku
Raja Jayengrana : apakah itu benar putriku?
Putri Candra : benar ayah, orang asing itu merencanakan hal yang buruk kepadaku
Raja Jayengrana : orang asing itu berasal darimana?
Putri Candra : saya tidak tahu raja, namun sepertinya rakyat dari kerajaan Jenggala, apa yang harus saya lakukan ayah?
Raja Jayengrana : Sepertinya kita harus membuat kelompok penyelidikan
Putri Candra : Saya punya ide!
Raja Jayengrana : Ide apakah itu Ndhuk?!
Putri Candra : Saya harus menyelidikinya sendiri
Raja Jayengrana : Bagaimana caramu menyelidikinya, itu sangat berbahaya untuk keselamatanmu
Putri Candra : Tenang saja ayah, saya sudah berlatih keras selama ini untuk menjaga diri
Raja Jayengrana : kamu adalah masa depan kerajaan, kamu adalah putriku satu-satunya
Putri Candra : Benar ayah, maka dari itu saya harus menyelesaikan persoalan yang menyangkut diriku
Raja Jayengrana : Rencana apa yang kamu miliki?
Putri Candra : Saya akan menyamar dan mencari informasi di desa tempat rakyat kerajaan Jenggala
Raja Jayengrana : disana dimana kamu akan tinggal ndhuk?
Putri Candra : saya akan berkelana, saya akan membawa kuda dan perbekalan hingga saya menemukan tempat tinggal yang sesuai.
Raja Jayengrana : Kapan kamu akan berangkat?
Putri Candra : apakah ayah menyetujui rencanaku?
Raja Jayengrana : Ayah menyetujuinya setelah melihat kepercayaan dirimu dan melihat kemampuan beladirimu
Putri Candra : Terimakasih ayah, saya akan berangkat malam ini
Raja Jayengrana : Pesan ayah, kamu harus selalu berhati-hati, diluar kerajaan banyak perampok dan penjahat lainnya
Putri Candra : Baik ayah, pesanmu akan selalu ku ingat
Raja Jayengrana : apakah kamu butuh pengawal untuk membantumu ndhuk?
Putri Candra : Terimakasih ayah, penyamaran ini akan aku lakukan sendiri agar tidak mengundang kecurigaan
Raja Jayengrana : Baik Putriku yang pemberani, kamu akan mengemban tanggung jawab kerajaan dimasa depan, 

Malam itu Putri Candra Kirana bersiap membawa perbekalan dan membawa satu kuda untuk menemaninya berkelana menuju Desa di Kerajaan Jenggala.

ADEGAN 4
Judul : Pertemuan dengan Nyai Intan 
Suasana : Sepi
Waktu : Pagi hari
Musik : Suara kicau burung dan suara roda gerobak pedagang
Tempat : Jalan menuju pasar di desa kerajaan Jenggala

    Putri Candra Kirana telah menempuh perjalanan beberapa hari, pakaiannya pun terlihat lusuh, Putri harus mencari pakaian yang baru untuk penyamarannya, Putri tidak pergi ke pasar dikarenakan menghindari penyamaran terbongkar, akhirnya Putri menghadang penjual pakaian yang hendak pergi ke pasar, penjual pakaian itu adalah Nyai Intan.

Nyai Intan : Apa yang kamu inginkan? (melihat Putri Candra Kirana mengenakan penutup mulut dan kepala dengan kain hitam yang sedang menghadangnya) Apakah kamu ingin merampok daganganku?
Putri Candra : Tidak, saya tidak merampokmu, saya memiliki niat baik.
Nyai Intan : kamu terlihat misterius, apa yang sebenarnya kamu cari?
Putri Candra : Saya adalah pengelana,
Nyai Intan : Gadis muda sepertimu menjadi pengelana apa yang menjadi tujuanmu?
Putri Candra : Saya hanya senang berkelana melihat keindahan alam Nusantara
Nyai Intan : Aku tidak pernah melihat pengelana sepertimu, 
Putri Candra : Sebenarnya saya ingin mencari pakaian, apakah kamu menjualnya?
Nyai Intan : Tentu! kebetulan kamu dipertemukan denganku, silakan dipilih, Aku menjual pakaian dari yang murah sampai yang mahal
Putri Candra : Baiklah, saya akan memilihnya (memilih pakaian yang diikat pada grobak)
Nyai Intan : Darimana kamu berasal ndhuk?
Putri Candra : Saya tidak berasal dari mana-mana, tanah Jawa adalah rumah bagi saya, dimana Nyai tinggal?
Nyai Intan : Aku tinggal di Desa tak jauh dari Pasar yang sedang kutuju,
Putri Candra : Apakah Nyai hanya sendiri berjualan dipasar?
Nyai Intan : Aku berjualan sendiri, setiap pagi aku berjualan di pasar tanpa seorangpun yang membantuku
Putri Candra : Nyai begitu kuat, dengan fisik yang sudah tua.
Nyai Intan : Sebenarnya aku mempunyai 3 anak gadis, Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu
Putri Candra : Kenapa mereka tidak membantumu bekerja?
Nyai Intan : Mereka hanya dirumah dan asik berdandan setiap hari, Aku sudah tua, dan tidak ada yang mau membantuku, aku sudah merasa lelah
Putri Candra : Bolehkah saya menjadi anak angkatmu?
Nyai Intan : Bagaimana bisa, aku menerimamu menjadi anak angkat, kamu hanya akan menambah bebanku
Putri Candra : Saya mohon Nyai... selama ini saya juga sendirian.
Nyai Intan : aku terima permintaanmu, dengan syarat kamu harus membantu pekerjaanku dan semua pekerjaan rumah!..apakah kamu bersedia?!
Putri Candra : Baik Nyai, saya sanggupi persyaratanmu dan Ini pakaian dan selendang warna kuning yang aku pilih.
Nyai Intan : yang kamu pilih adalah pakaian murah, aku berikan saja kepadamu tanpa kamu harus membayar, aku tahu, kamu tidak punya uang
Putri Candra : Terimakasih Nyai sangat baik hati
Nyai Intan : Karena kamu sudah menjadi anak angkatku, siapakah namamu?
Putri Candra : (belum memikirkan nama penyamaran), karena Nyai adalah Ibuku, Nyai saja yang memberikanku nama.
Nyai Intan : Karena kamu mimilih selendang warna kuning, Bagaimana jika kamu ku berinama Klenting Kuning?
Putri Candra : Nama yang bagus Nyai! Terimakasih..
Nyai Intan : Kalau begitu, kamu ikuti aku pergi ke pasar membantuku berjualan.
Putri Candra : Mari Nyai, saya akan selalu membantumu...

Putri Candra Kirana pun pergi ke pasar dengan nama barunya Klenting Kuning yang akan dikenal rakyat desa Jenggala,

ADEGAN 5
Judul : Kehidupan Klenting Kuning dengan ketiga saudaranya 
Suasana : Ricuh
Waktu : Sore hari
Musik : Suara hujan deras dan suara kilat
Tempat : Rumah Nyai Intan di salah satu desa kerajaan Jenggala

Nyai Intan : Gadis-gadisku, perkenalkan ini saudara baru kalian, namanya Klenting Kuning
Klenting Abang : Darimana Ibu menemukan gadis lusuh ini?!
Nyai Intan : Pelankan suaramu! Klenting Kuning akan membantu pekerjaan Ibu, 
Klenting Ungu : oh Ibu mendapatkan pembantu baru ya? hahahaha
Klenting Ijo : Hush kak, jangan seperti itu, sepertinya Klenting Kuning orang yang baik
Nyai Intan : Kalian dengar itu perkataan Klenting Ijo,  
Klenting Abang : Hey Klenting Ijo, kamu jangan sok baik dihadapan Ibu
Klenting Ungu : Diamlah kak (Klenting Abang) kita sudah hafal Klenting Ijo
Klenting Kuning : Maaf, apakah pertengkaran ini sudah selesai?
Klenting Abang : Kamu tidak usah ikut campur anak baru!!! hahaha
Klenting Ungu : Hahahaha!
Klenting Kuning : Maafkan jika kehadiranku mengganggu kalian,
Klenting Abang : Tenang saja! kami memang seperti ini!
Klenting Ijo :  Aduh, aku lapar, ayo kita makan saja bersama-sama
Klenting Ungu : Apakah kamu tidak melihat, tidak ada nasi di bakul!!! ibu belum memasak nasi!!
Klenting Abang : Biarkan saja Klenting Kuning yang memasak nasi!
Klenting Ijo : Kita masak bersama saja kak...
Klenting Abang : Klenting Ijo! kamu dengarkan saja perkataanku!!
Klenting Ijo : Iya kak, Iya... akan aku dengarkan!
Nyai Intan : Sudahlah kalian berkelahi! biarkan Klenting Kuning yang memasak
Klenting Kuning : Iya Ibu, kalau bisa saya tahu dimana berasnya ya?
Klenting Abang : Dicari dong!!
Klenting Kuning : Baik kak, saya masak dulu ya..
Klenting Abang & Klenting Ungu : Sanaaaaa!!!! cepat !!! kami keburu lapar !!!

Klenting Kuning memasak nasi dan sayur untuk makan malam bersama dirumah Nyai Intan.

ADEGAN 6
Judul : Kabar Buruk Pangeran Panji Asmorobangun 
Suasana : Khawatir
Waktu : Siang hari
Musik : Gamelan
Tempat : Pendopo Keraton Kerajaan Jenggala

Armana : Pangeran! ada kabar buruk!
Pangeran : Ada apa pak?
Armana : Putri Candra Kirana pergi meninggalkan kerajaan Kediri
Pangeran : kabar darimana?
Armana : ini Pangeran, ada pesan dari Raja Jayengrana pagi ini
Pangeran : Kenapa kamu baru memberitahuku sekarang pak?
Armana : maaf pangeran, saya bingung harus memberi kabar Raja atau Pangeran
Pangeran : sama saja, Raja bisa, saya juga bisa.
Armana : Tapi sepertinya lebih baik Pangeran saja yang memberitahukan kepada Raja
Pangeran : Baiklah kalau begitu, saya akan mengabarkan kepada Raja.

ADEGAN 7
Judul : Diskusi Rahasia  
Suasana : Kondusif
Waktu : Malam hari
Musik : Suara jangkrik dan suara angin
Tempat : Ruang pertemuan Keraton Kerajaan Jenggala

Pangeran : (berjalan kearah Raja dengan tatapan serius), Permisi Raja,
Raja Jayengnegara : Iya Putraku, ada apa kamu menemuiku?
Pangeran : Saya mau meberi kabar, 
Raja Jayengnegara : Kabar apa itu putraku?
Pangeran : Mohon maaf Raja, kabar buruk, Putri Candra Kirana telah meninggalkan Keraton Kediri
Raja Jayengnegara: Penyebabnya apa Putraku, sepertinya dirimu sedang gelisah
Pangeran : Putri Candra Kirana mendengar ada rencana penculikan dan pembunuhan oleh rakyat kita yang tidak setuju kerajaan kita bersatu
Raja Jayengnegara : Bagaimana itu bisa terjadi! tolong panggil patih, kita berdiskusi untuk menyelesaikan masalah ini, agar tidak menghambat rencana kita
Pangeran : Baik Raja.. saya akan segera kembali bersama Patih
Raja Jayengnegara : Ya.. silakan...

(beberapa menit kemudian)
Pangeran : Raja, kami sudah berkumpul di sini lagi, apakah kita bisa segera memulainya
Raja Jayengnegara : ayo segera kita diskusikan solusi apa yang cocok
Pangeran : Saya ingin menyusun kelompok prajurit rahasia untuk memata-matai rakyat kita.prajuit itu akan membantuku mencari dalang dibalik masalah ini
Raja Jayengnegara : Usulan yang bagus, (patih pun mengangguk)
Pangeran : Saya juga akan melakukan penyamaran untuk menemukan Putri Candra Kirana, dengan penyamaran ini, supaya Putri Candra Kirana bisa menemukanku di desa tanpa menimbulkan kecurigaan rakyat yang memiliki niat buruk.
Raja Jayengnegara : Bagus putraku, sepertinya patih juga setuju dengan usulanmu
Pangeran : Besok pagi saya akan memulai penyamaran itu, saya akan pergi ke Desa.
Raja Jayengnegara : Baiklah putraku, sekarang beristirahatlah, biarkan aku bersama Patih berdiskusi rencana pengganti jika rencanamu gagal, namun ayah tetap percaya kepadamu
Pangeran : Terimakasih Raja, engkau telah memberikan kepercayaan ini kepadaku, Saya izin meninggalkan pertemuan rahasia ini, untuk segera beristirahat
Raja Jayengnegara : Silakan putraku.. 

(Pangeran pun menyiapkan perbekalan dan segera beristirahat)

ADEGAN 8
Judul : Ande-ande Lumut & Mbok Rondho  
Suasana : Sepi
Waktu : Siang hari
Musik : Suara serangga kebun
Tempat : Halaman Rumah Mbok Rondho

Pangeran : Permisi, Selamat siang
Mbok Rondho : (terkejut melihat kedatangan pangeran) Selamat siang.. Pangeran?
Pangeran : Iya benar Mbok, 
Mbok Rondho : mari masuk dulu kedalam rumah Simbok
Pangeran : Baik Mbok.. Putra Mbok Rondho dimana?
Mbok Rondho : Putra saya sedang di kebun Pangeran, izin sebentar ya Pangeran saya ambilkan jamuan dulu
Pangeran : Tidak perlu mbok nanti saja, langsung saja ke intinya ya Mbok, saya ingin menyamar dengan nama Ande-ande Lumut
Mbok Rondho : Izin Pangeran, ada apa to Pangeran menyamar?
Pangeran : Begini Mbok, untu itu saya belum bisa memberitahu,
Mbok Rondho : Maaf Pangeran, apabila pertanyaan simbok terlalu banyak
Pangeran : Tolong ya mbok, jadikan saya sebagai anak angkat untuk penyamaran ini
Mbok Rondho : Iya Pangeran, tidak apa-apa.. Simbok Mengizinkan
Pangeran : selain itu tolong jaga rahasia ini ya Mbok, hanya simbok dan saya yang tahu
Mbok Rondho : Pangeran, apakah putra saya boleh tahu tentang rahasia ini?
Pangeran : Maaf mbok, kita saja, nanti ketika Putra Simbok sudah pulang, Panggil saya Ande-ande Lumut saja ya mbok,
Mbok Rondho : Iya Pangeran, kalau begitu saya izin kebelakang dulu, menyiapkan jamuan untuk Pangeran
Pangeran : Terimakasih banyak Mbok

Beberapa menit kemudian Mbok Rondho membawakan banyak makanan & minuman kepada Pangeran 

Mbok Rondho : Silakan dinikmati hidang seadanya ini Pangeran,
Pangeran : Terimakasih banyak Mbok, Mari.. Simbok juga ikut makan.. 
Mbok Rondho : Iya.. mari Pangeran
Pangeran : Tolong ya Mbok, setelah ini, panggil saya dengan nama Ande-ande Lumut
Mbok Rondho : Baik.. setelah ini, Simbok memanggilmu Ande-ande Lumut..

Pangeran & Mbok Rondho melanjutkan makan bersama.. 

ADEGAN 9
Judul : Rencana Ande-ande Lumut  
Suasana : Sepi
Waktu : Sore Hari
Musik : Suara serangga kebun
Tempat : Rumah Mbok Rondho

Beberapa Minggu berlalu, Ande-ande Lumut tak kunjung menemukan tanda-tanda Putri Candra Kirana, Ande-ande Lumut membuat rencana baru.

Ande-ande Lumut : Mbok, saya sedang kebingungan.
Mbok Rondho : ada apa le, apa yang bisa simbok bantu?
Ande-ande Lumut : Sampai hari ini, saya belum menemukan tanda-tanda Putri Candra Kirana.. sepertinya saya harus membuat rencana baru.
Mbok Rondho : Rencana apa yang akan kamu buat?
Ande-ande Lumut : Saya ingin membuat membuka pendaftaran pencarian calon istri untuk diriku mbok..
Mbok Rondho : Di desa-desa sekitar banyak gadis cantik yang mungkin bisa kamu pilih le.. 
Ande-ande Lumut : maukah simbok membantuku menyebar kemauanku ini? 
Mbok Rondho : Yo pasti to le... Simbok pasti bantu.. nanti biar putra simbok juga ikut membantumu..
Ande-ande Lumut : Terimakasih mbok, sebenernya cara ini hanya untuk mencari Putri Candra Kirana, kuharap dia akan mendengar berita yang akan kau sebarkan.
Mbok Rondho : Berita ini Simbok yakin, akan segera tersebar luas, melihat dirimu yang begitu rupawan
Ande-ande Lumut : Kalau begitu, saya pamit dulu ya mbok, saya mau pergi lagi melihat keadaan sekitar
Mbok Rondho : Sebentar le.. tunggu simbok sebentar..
Ande-ande Lumut : Iya mbok, saya tunggu..
Mbok Rondho : Ini, bawalah bekal makanan ini..
Ande-ande Lumut : Baik mbok, makanannya saya terima, terimakasih ya mbok
Mbok Rondho : iya le.. hati-hati dijalan ya.. 
Ande-ande Lumut : Baik mbok...

Ande-ande Lumut meninggalkan rumah Mbok Rondho, berjalan ke suatu tempat.. 

ADEGAN 10
Judul : Roh Jahat Yuyu Kangkang
Suasana : Sepi
Waktu : Malam hari
Musik : Suara hutan & suara deras aliran sungai 
Tempat : Sungai perbatasan desa Dhadapan

Ande-ande Lumut telah cukup jauh dari rumah Mbok Rondho, melewati perbukitan dan hutan yang sepi.

Ande-ande Lumut : saya harus segera bergegas sampai sungai sebelum hewan-hewan buas keluar dari sarangnya.. (sambil berjalan)

2 jam kemudian, Ande-ande Lumut telah sampai di tepi sungai.. 

Ande-ande Lumut : siapa saja yang berada disini, tolong keluarlah!!!! (Berseru dengan suara yang lantang)
Yuyu Kangkang : (suara dari dalam sungai) siapa malam-malam seperti ini membuat kegaduhan!!!! Haaaah!!! 
Ande-ande Lumut : hey!!!! Keluarlah!!! Dan bukalah matamu dengan benar!!!! 
Yuyu Kangkang : Berani-beraninya kamu membentakku!!! (Berusaha keluar dari dalam sungai)
Ande-ande Lumut : lekas keluarlah!!
Yuyu Kangkang : (keluar dari sungai menuju ke tepi dengan berjalan miring dan menggertakan kedua capitnya)
Ande-ande Lumut : Lihatlah dirimu!!! Apa yang menyebabkan kamu kesal seperti itu??? 
Yuyu Kangkang : (diam menyadari jika itu Pangeran Panji Asmorobangun) 
Ande-ande Lumut : Bicaralah sekarang!!! Dan buka matamu lebar-lebar!!! 
Yuyu Kangkang : (merunduk) Maafkan aku Pangeran, saya menyesal, aku mohon jangan hukum diriku
Ande-ande Lumut : aku tidak akan menghukumu, aku disini hanya ingin melihat situasi 
Yuyu Kangkang : Terimakasih banyak Pangeran, ada apa pangeran jauh-jauh ketempat ini tanpa kuda dan seorang pengawal?
Ande-ande Lumut : Aku hanya ingin memastikan jalan menuju ke desa Dhadapan.. besok telah dimulai pencarian ku mencari calon istri, akan ada banyak gadis yang melewati sungai ini.. 
Yuyu Kangkang : Baik pangeran, akan kubantu semua kebutuhanmu
Ande-ande Lumut : Hancurkanlah jembatan itu (menunjuk jembatan gantung) dan sebrangkanlah gadis-gadis yang melewati sungai, dan buatlah ujian untuk mereka...
Yuyu Kangkang : Ujian seperti apa itu Pangeran?
Ande-ande Lumut : Terserah dirimu apa yang ingin kamu ujikan kepada mereka!
Yuyu Kangkang : Baik Pangeran.. akan saya lakukan untuk permohonan maafku kepadamu.. 
Ande-ande Lumut : Kalau begitu aku akan pulang ke Desa Dhadapan lagi.. 
Yuyu Kangkang : Iya Pangeran.. silakan.. (melihat kepergian Pangeran) 

Ande-ande Lumut kembali pulang ke rumah Mbok Rondho.. 

ADEGAN 11
Judul : Pengumuman pencarian calon istri 
Suasana : Ramai 
Waktu : Pagi hari 
Musik : Suara penjual & pembeli 
Tempat : Pasar desa Dhadapan

Mbok Rondho : Pengumuman, pengumuman.. anakku Ande-ande Lumut sedang mencari calon istri, datanglah bersama gadis-gadis kalian, bawalah kerumahku.. disana anakku akan memilih salah satu dari anak gadis kalian.. 

Suasana pasar menjadi sangat ramai memperbincangkan berita heboh ini, Ande-ande Lumut yang rupawan idaman gadis-gadis desa, akan berita langsung tersebar ke seluruh desa di kerajaan Jenggala. 

ADEGAN 12
Judul : Putri yang bimbang 
Suasana : ramai
Waktu : Sore hari 
Musik : -
Tempat : Rumah Nyai Intan

Sehari setelah pengumuman, Nyai Intan mendengar kabar pencarian calon istri Ande-ande Lumut. Sepulang dari pasar, Nyai Intan berkumpul bersama anak-anaknya dirumah. 

Nyai Intan : Gadis-gadis cantikku... Kemarilah nak.. 
Klenting Ijo : Ada apa ibu? 
Nyai Intan : Panggilah kakak dan adik-adikmu..
Klenting Ijo : Baik Ibu,
Klenting Ijo : Kakak & adik-adikku, ayo.. segera kemari, ibu mau berbicara kepada kita
Klenting Abang : Sebentar! 
Klenting Ungu : Tunggu Sebentar!
Nyai Intan : Ndhuk, dimana adikmu Klenting Kuning? 
Klenting Ijo : dia sedang masak makan malam di dapur Bu, 
Nyai Intan : Datanglah kepadanya, ajak dia kesini.. 

Semua Klenting telah berkumpul, duduk bersama dengan Ibunya

Klenting Kuning : Ada apa Bu? 
Klenting Abang : iya Bu, ada apa? 
Nyai Intan : Kalian tahu Ande-ande Lumut putra Mbok Rondho? Dia sedang mencari calon istri, 
Klenting Ungu : Putra mbok Rondho desa Dadhapan yang rupawan itu Bu?
Nyai Intan : Selain rupawan, dia juga terkenal cerdas dan pekerja keras, datanglah kalian kerumahnya
Klenting Abang : Kapan kita bisa kerumahnya Bu? 
Nyai Intan : Besok pagi kalian harus segera kesana, sebelum Ande-ande Lumut menentukan pilihannya
Klenting Kuning : Sepertinya saya tidak bisa ikut Bu, 
Nyai Intan : Kenapa Klenting Kuning?
Klenting Kuning : Masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan Bu, 
Klenting Abang : Benar!!, pekerjaanmu besok sangat banyak,
Klenting Ungu : Banyak pekerjaan rumah yang harus kau selesaikan!!! 
Nyai Intan : Ibu baru ingat, ada banyak pesanan yang harus diantarkan ke pasar besok pagi.. 
Klenting Abang : Ikutlah bersama Ibu mengantarkan pesanan besok, dan lanjutkanlah semua pekerjaan dirumah!!! 
Klenting Ijo : Siapkan juga perbekalan kita.. 
Klenting Kuning : Baik kak, besok saya akan membantu ibu dan tinggal dirumah, kalian datanglah ke rumah Mbok Rondho menemui Ande-ande Lumut. Semoga salah satu dari kalian berjodoh dengannya .. (diselimuti perasaan penasaran karena belum pernah tau tentang Ande-ande Lumut) 

ADEGAN 13
Judul : Rasa penasaran Klenting Kuning
Suasana : sepi
Waktu : Pagi hari
Musik : -
Tempat : Rumah Nyai Intan

Pagi-pagi ketiga bersaudara Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu sudah berias wajah menjadi gadis-gadis yang cantik, mereka sedang bersiap datang menemui Ande-ande Lumut di desa Dadhapan.

Klenting Abang : Klenting Kuning! lekas siapkan sarapannya!, 
Klenting Kuning : Sebentar lagi ya kak, makanannya hampir siap
Klenting Ungu : Aku udah lapar nih!
Klenting Ijo : Ayo, buruan kak, kita akan segera berangkat!!!
Nyai Intan : Sabar ndhuk, adik kalian Klenting Kuning sedang menyiapkan makanannya
Klenting Abang : Sabar! sabar! kita udah nunggu dari tadi nih!
Klenting Kuning : (berjalan membawakan makanan dan minuman)
Klenting Ungu : Buruan sini,!!
Klenting Kuning : ini kak, sarapannya sudah siap... (sembari meletakkan makanan di meja makan)
Klenting Ijo: Akhirnya makananku datang juga..
Klenting Abang : Klenting Kuning! pergilah bersiap membantu Ibu ke Pasar
Klenting Kuning : iya kak, aku akan bersiap...
Nyai Intan : Pesanan pakaiannya jangan lupa dibawa ya ndhuk...
Klenting Kuning : Iyaa Bu... pesanannya sudah saya siapkan tadi malam, kita segera ke pasar
Nyai Intan : kalau begitu ayo, langsung saja, biarkan kakak-kakakmu menyelesaikan sarapannya
Klening Ungu : Bu! aku minta uang saku untuk perjalanan...
Nyai Intan : bawalah uang ini, cukup untuk dirimu kakakmu dan adikmu..
Klenting Ijo : Terimakasih Bu...

Klenting Kuning dan Nyai Intan pergi ke pasar membawa gerobak yang penuh dengan pakaian pesanan, di perjalanan ke pasar, Klenting Kuning terus berpikir siapa itu Ande-ande Lumut.

Nyai Intan : Sebentar lagi kita akan sampai ke Pasar, Ayo bergegas!
Klenting Kuning : siapa Ande-ande Lumut itu Bu?
Nyai Intan : Ande-ande Lumut adalah anak mbok Rondho dari desa Dadhapan nduk..
Klenting Kuning : Seperti apa orangnya?
Nyai Intan : Pemuda itu sangat tampan dan rajin bekerja.. orang-orang banyak yang membicarakannya

Dalam perjalanan Klenting Kuning semakin penasaran dengan pemuda yang bernama Ande-ande Lumut itu, sesampainya di pasar dagangan Nyai Intan langsung habis, Klenting Kuning segera pulang ke rumah dan melanjutkan pekerjaannya...

ADEGAN 14
Judul : Sisi lain Nyai Intan
Suasana : sepi
Waktu : Siang Hari
Musik : Kicau burung
Tempat : Rumah Nyai Intan

Sesampainya di rumah, Klenting Kuning bergegas melajutkan pekerjaannya. dari pasar Nyai Intan menyusul Klenting Kuning pulang ke rumah. 

Nyai Intan : Klenting Kuning....
Klenting Kuning : Iya Bu...
Nyai Intan : Tidakkah kau menyusul kakak-kakakmu menemui Ande-ande Lumut?
Klenting Kuning : Sepertinya tidak Bu, saya masih ingin menyelesaikan pekerjaan rumah ini
Nyai Intan : Pergilah sana menyusul mereka, biar pekerjaan ini aku selesaikan.
Klenting Kuning : Tapi Bu...
Nyai Intan : Aku tau kau ingin pergi bertemu Ande-ande Lumut, Bersiap dan pergilah menyusul
Klenting Kuning : Terimakasih Bu.. 

Klenting Kuning pun masih berusaha menyelesaikan pekerjaannya, dan bersiap untuk menyusul bertemu Ande-ande Lumut.

ADEGAN 15
Judul : Godaan Yuyu Kangkang
Suasana : sepi
Waktu : Siang Hari
Musik : Suara deras air sungai
Tempat : Sungai perbatasan desa Dadhapan

Klenting Ungu : Sial! jembatannya telah rusak
Klenting Ijo : Bagaimana kita menyebrang sungai deras yang berbahaya ini!!!??
Klenting Abang : Sepertinya kita harus cari jalan lain,
Klenting Ijo : Tapi waktu kita tidak cukup! 
Yuyu Kangkang : (Tiba-tiba muncul ke permukaan dari dalam sungai) Halo gadis-gadis cantik, sedang apa kalian disitu?

Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu kaget akan kemunculan sosok Yuyu (kepiting) yang sangat besar dan mengerikan.

Klenting Abang : Siapa kamu??!!! (berteriak)
Yuyu Kangkang : Kamu tidak tau siapa aku? aku adalah Yuyu Kangkang, penunggu sungai ini, sekali lagi aku bertanya! apa yang kalian lakukan disini!???? 
Klenting Ijo : kami kebingungan bagaimana menyebrangi sungai ini!!!
Yuyu Kangkang : Hahaha! itu mudah saja!!!
Klenting Ungu : Bagaimana maksudmu??
Yuyu Kangkang : Aku bisa membantu kalian menyebrangi sungai ini!!
Klenting Ijo : Bagaimana caranya!???
Yuyu Kangkang : Naiklah ke punggungku akan ku antar kalian menyebrangi sungai ini, Tapi.... (nada menggoda)
Klenting Abang : Tapi apa!! apa yang kau inginkan dari kami?
Yuyu Kangkang : Hahahaha.. kalian harus bersedia ku cium sesampainya di tepi sungai
Klenting Abang : Apa!!!! tidak mau!!!
Yuyu Kangkang : Kalau begitu yasudah, aku tidak akan membantu kalian menyebrang
Klenting Ungu : Aduuuuhhhh!!!
Klenting Ijo : Apa boleh buat, kita harus menuruti permintaanya, sudah tidak cukup lagi waktu kita
Klenting Abang : Ya sudah kalau begitu! kita turuti permintaanmu
Yuyu Kangkang : Hahahaha .. asik aku bisa mencium gadis cantik..(nada menggoda) silakan kalian naik ke punggungmu, aku akan segera mengantar kalian...

Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu menaiki punggung Yuyu Kangkang, mereka berhasil menyebrang sungai yang berbahaya itu.

Yuyu Kangkang : Okee... kita sudah sampai di tepi sungai, sekarang mana pipi kalian

Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu dicium oleh Yuyu Kangkang, mereka melanjutkan perjalanan lagi menuju rumah Mbok Rondho..

ADEGAN 15
Judul : Penolakan
Suasana : ramai
Waktu : Siang Hari
Musik : Suara kerumunan gadis-gadis yang berkumpul
Tempat : Halaman rumah Mbok Rondho

Klenting Abang : Permisi, apakah benar anda Ande-ande Lumut yang sedang mencari Istri
Ande-ande Lumut : Benar ini aku..
Klenting Ungu : Halo.. perkenalkan namaku Klenting Ungu anak dari Nyai Intan pegagang kaya raya
Klenting Ijo : Perkenalkan nama saya Klenting Ijo, kita bertiga bersaudara
Ande-ande Lumut : Barusan aku mendengar kalian 4 bersaudara, dimana saudara kalian yang satunya?
Klenting Abang : dia bukan saudara kita, dia adalah seorang pembantu..
Klenting Ijo : Kami ingin mencalonkan diri kami sebagai istrimu, siapa yang akan kau pilih? (menatap Ande-ande Lumut dengan wajah yang manja)
Ande-ande Lumut : Maafkan aku, aku tidak bisa menerima kalian...
Klenting Abang : Kenapa kamu tidak memilih salah satu dari kami?
Klenting Ungu : Iya, Kenapa tidak mau? kami adalah gadis-gadis tercantik di kerajaan ini.. 
Ande-ande Lumut : Untuk apa aku menerima gadis-gadis cantik tapi berhati kotor dan tidak menjaga kehormatannya
Klenting Ijo : Bagaimana maksudnya?
Ande-ande Lumut : (Melihat bercak hitam di pipi ketiga bersaudara) kalian sudah dicium Yuyu Kangkang, aku tidak mau menikahi gadis yang tidak suci seperti kalian..
Klenting Abang : Tapi kami kesini datang menemuimu sudah berusaha berjalan jauh
Ande-ande Lumut : Usaha kalian sia-sia, silakan kalian pulang saja

Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu merasa kebingungan

ADEGAN 16
Judul : Tekad Klenting Kuning
Suasana : Sepi
Waktu : Menjelang sore
Musik : Suara deras air sungai
Tempat : Sungai perbatasan Desa Dadhapan

Setibanya di sungai, Klenting Kuning memastikan apakah ada orang atau tidak,

Klenting Kuning : Adakah orang disini?
Yuyu Kangkang : Hahaha, (tiba-tiba muncul dari dalam sungai)
Klenting Kuning : Siapa kau?
Yuyu Kangkang : Aku adalah penunggu sungai ini, Yuyu Kangkang
Klenting Kuning : Apakah kau melihat gadis-gadis melewati sini?
Yuyu Kangkang : Ya.. mereka tadi lewat sini, mereka memintaku menyebrangkannya
Klenting Kuning : Dapatkah kau menyebrangkanku juga?
Yuyu Kangkang : Bisa saja, Itu sangat mudah bagiku, melihat tubuhmu yang sangat kecil.. hahaha
Klenting Kuning : Kalau begitu segeralah kemari...
Yuyu Kangkang : Aku hanya meminta persyaratan yang mudah,
Klenting Kuning : Persyaratan apa itu?
Yuyu Kangkang : Kau harus bersedia ku cium setelah sampai di tepi sungai

Klenting Kuning sudah mengetahui Yuyu Kangkang adalah sosok roh jahat, Klenting Kuning berusaha berpikir, Klenting Kuning pun berdoa agar dirinya selamat

Klenting Kuning : lekaslah kemari, dan bawa aku pergi ke sebrang..
Yuyu Kangkang : naiklah ke punggungku...

Klenting Kuning menaiki punggung Yuyu Kangkang, dan menyebrangi sungai, Yuyu kangkang merasakan panas di punggungnya dan segera pergi ke tepi sungai dengan cepat..

Klenting Kuning : Ada apa kamu buru-buru?!
Yuyu Kangkang : Arrghhhh...kau bukanlah manusia biasa!! punggungku terbakar terkena kakimu!! (Yuyu Kangkang tidak jadi mencium Klenting Kuning dan berlari kedalam sungai untuk mendinginkan punggungnya)

Klenting Kuning lalu meninggalkan sungai, Yuyu Kangkang tidak mengetahui bahwa Klenting Kuning adalah seorang Putri Kerajaan Kediri, panas yang dirasakan Yuyu Kangkang berasal dari kekuatan doa dan kesucian Klenting Kuning.

ADEGAN 17
Judul : Pertemuan Klenting Kuning & Ande-Ande Lumut
Suasana : Sangat ramai
Waktu : Sore hari
Musik : Suara kicau burung dan perbincangan gadis-gadis yang berkumpul
Tempat : Halaman Rumah Mbok Rondho

Klenting Kuning : Selamat Sore,
Ande-ande Lumut : Selamat Sore, (perasaan terkejut melihat Klenting Kuning)
Klenting Kuning : Apakah dirimu Ande-ande Lumut? (setelah melihat wajah Ande-ande lumut, dalam hati Klenting Kuning langsung mengetahui Ande-ande Lumut adalah Pangeran Panji Asmorobangun)
Ande-ande Lumut : Dirimu sebenarnya sudah tau siapa diriku (sambil tersenyum)
Klenting Kuning : Aku tidak menyangka kita akan bertemu disini Pangeran
Ande-ande Lumut : Putri.. Aku juga tidak menyaka dirimu akan datang dan menemuiku 

Suasana menjadi semakin ramai ketika para gadis mendengan Klenting Kuning mengucapkan kata Pangeran. Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu ikut terkejut ketika Ande-ande Lumut memanggil Klenting Kuning menjadi Putri

Klenting Kuning : Dihari yang cerah ini menjadi saksi pertemuan kita..
Ande-ande Lumut : Sepertinya doa-doa kita dikabulkan..
Klenting Kuning : Pangeran.. ada yang ingin saya sampaikan, tapi bisakah kita berdua saja
Ande-ande Lumut : Baik, mari kita masuk ke rumah simbok..

Klenting Kuning & Ande-ande Lumut masuk kedalam rumah Mbok Rondho untuk membicarakan seuatu.

Klenting Kuning : Pangeran, maafkan aku telah membuatmu khawatir
Ande-ande Lumut : Tidak apa, aku sudah mengetahui alasanmu meninggalkan Keraton Kediri
Klenting Kuning : Terimakasih pangeran untuk perhatian yang kau berikan kepadaku
Ande-ande Lumut : Jadi, apa yang telah terjadi setelah kepergianmu ini?
Klenting Kuning : Setelah beberapa waktu tinggal disini, kini aku telah mengetahui alasan sebagian rakyatmu tidak menyetujui perjodohan kita.
Ande-ande Lumut : Apa alasannya Putri?
Klenting Kuning : Di kalangan Rakyatmu tersebar rumor jika diriku jahat, upeti yang dibayarkan akan semakin tinggi jika kita menikah
Ande-ande Lumut : Jika itu benar, aku akan segera memberi tahu Raja, supaya Raja memberi pengumuman kepada Rakyat..
Klenting Kuning : Terimakasih banyak Pangeran, hatiku kini menjadi lebih tenang setelah bersamamu
Ande-ande Lumut : Diluar rumah semakin ramai, ayo kita pergi keluar dan memperkenalkan diri kita yang sebenarnya.
Klenting Kuning : Mari Pangeran...

Ande-ande Lumut dan Klenting Kuning pergi ke halaman rumah menemui gadis-gadis yang masih berkerumun

Ande-ande Lumut : Mohon maaf telah membuat kalian kebingungan, disini aku ingin membuka penyamaran kita, aku adalah Panji Asmorobangun dan disampingku adalah Dewi Candra Kirana, Putri Kerajaan Kediri. 

para gadis-gadis terkejut, mendengar pengakuan Ande-ande Lumut. mereka pun kini terdiam.

Klenting Abang : Maafkan kita wahai Putri, kita tidak mengetahui bahwa selama ini dirimu adalah seorang putri..
Klenting Ijo & Klenting Ungu : Iya Putri, kita memohon maaf kepadamu, 
Klenting Abang : Kami menyesal telah memperlakukanmu dengan buruk selama ini.
Klenting Ungu : Tolong jangan hukum kami Putri
Klenting Kuning : Tidak apa, kalian tidak akanku hukum, lagipula disini ada Pangeran kalian, aku tidak berwenang menghukum kalian.
Ande-Ande Lumut : Menyesalah kalian, tapi saya tidak akan menghukum kalian, karena kalian sudah menjadi teman Putri Candra Kirana.
Klenting Kuning : Aku hanya berpesan kepada kalian untuk memperbaiki diri, dan bantulah Ibu kalian Nyai Intan, semoga kalian menjadi lebih baik suatu saat nanti
Klenting Abang, Klenting Ijo & Klenting Ungu : Terimakasih banyak Pangeran & Putri

    Pangeran Raden Panji Asmorobangun & Putri Dewi Candra Kirana berpamitan kepada Mbok Rondho dan putranya, lalu pergi pulang ke Keraton Kerajaan Jenggala di dampingi pengawal yang telah menjemput. Setelah beberapa hari setelah pengumuman yang telah dibuat Raja Jayengnegara, rakyat Jenggala kini menjadi senang menyambut kedatangan Putri Dewi Candra Kirana, Putri kembali ke Rumah Nyai Intan untuk berpamitan, Putri juga telah melihat perubahan Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Ungu kini sudah menjadi anak yang berbakti.

    Beberapa minggu kemudian setelah persiapan pernikahan, kerajaan Jenggala dan kerajaan Kediri melangsungkan pesta pernikahan Pangeran Raden Panji Asmorobangun dengan Putri Dewi Candra Kirana, kedua kerajaan itu pun resmi bersatu, seluruh rakyat bahagia dan makmur.

TAMAT

Terimakasih kepada sobat bacamalam yang telah izin copy-paste di kolom komentar, 
semoga bermanfaat, apabila ada kritik, saran dan permintaan naskah atau topik bacaan lain bisa tulis di kolom komentar artikel atau chat box di samping kanan artikel ini.

Jangan lupa jika ingin copy-paste selalu cantumkan sumber, dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak di kolom komentar dibawah artikel ini ya... :) 

Terimakasih Sobat Bacamalam dukungan kalian adalah semangat kami untuk membuat karya baru... 

copyright © bacamalam 2022


2 Comments

Previous Post Next Post